Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dijaman sekarang semakin berkembang pula kemajuan di dunia teknologi. Kita bisa lihat terutama di dunia industri banyak sekali inovasi yang muncul mulai dari kecanggihan sistem peralatan, sistem informasi, sistem management industri, sampai sistem management mutu. Disini kita akan membahas tentang sistem peralatan yang ada di industri seperti sekarang ini. Kita ambil contoh untuk sistem peralatan di industri pengolahan frozen food. Dijaman sekarang banyak sekali kita jumpai makanan – makanan kemasan yang berupa siap saji maupun masih mentah contohnya ikan kemasan, makanan olahan ikan, bumbu masakan dll. Untuk industri frozen food kebanyakan untuk pengolahan ikan beku dan makanan yang berasal dari olahan ikan. Bisa kita lihat alur proses dibawah ini.
Dari alur diatas bisa kita lihat pentingnya dari kualitas
Sumber Daya Alam (SDA), semakin baik kualitas Sumber Daya Alam semakin baik
pula hasil pengolahan Sumber Daya Alam tersebut. Standar selesksi Sumber Daya
Alam setiap industri pengolahan memiliki parameter berbeda tergantung dari
pangsa pasar yang dituju. Kita bahas satu persatu mengenai alur diatas.
1.
Sumber Daya Alam (SDA)
Kita ambil contoh untuk pengolahan
udang, spesies satu ini merupakan makanan yang diminati oleh banyak khalayak.
Disamping rasa udang merupakan sektor pasar yang sangat menjajnjikan di
sebagian industri dunia. Udang disini biasa disebut udang vannamei. Dimana keunggulan dari udang jenis ini adalah
pada intinya sangat mudah dalam pembudidayaan.
2.
Seleksi Sumber Daya Alama (SDA)
Beberapa contoh seleksi vannamei yang diambil untuk pengolahan industri :
1.
Ukuran panjang & berat
Ukuran menjadi tolak ukur yang perlu dipertimbangkan, untuk vannamei umur
3 – 4 bulan rata – rata mempunyai panjang 16 – 18 cm dan untuk 1 kg untuk
panjang tersebut rata – rata berjumlah 30 pcs dan per pcs memiliki kisaran
berat 25 – 30 gr.
2.
Fisik
Contoh gambar diatas merupakan bentuk fisik yang baik, ada pula ciri- ciri
fisik yang tidak baik dari vannamei biasanya memiliki lekuk punggung yang
menjorok kedalam.
3.
Warna
Bisa
kita lihat contoh diatas yang tanda bintik – bintik putih yang dilingkari
merupakan ciri – ciri warna vannamei yang terjangkit penyakit.
3.
Pembekuan Sumber Daya Alam (SDA)
Setelah tahap seleksi selesai, bahan baku (udang vannamei ) dibekukan
sesuai standart pembekuan. Untuk udang vannamei berada di kisaran range suhu -
180 sampai - 220 Celcius.
Ruang
untuk pembekuan tersebut biasa dikenal dengan cool room/cold storage, dimana
ruangan tersebut didedsain khusus sebagai tempat pembekuan suatu produk baik
bahan mentah ataupun bahan jadi.
Gambar
diatas merupakan contoh indoor cool room, bisa dilihat terdapat seperti kipas
yang biasa disebut evaporator untuk membantu pendinginan di dalam ruangan cool
room dan terdapar racking untuk penataan udang agar tertata rapi.
4.
Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA)
Untuk pengolahan udang vannamei di tiap tiap industri berbeda dan yang
membedakan seperti tahapan alur proses tapi prinsipnya hampir sama. Adapun
tergantung vannamei tersebut diolah menjadi makan siap saji atau kemasan pack
yang masih mentah. Kita ambil contoh untuk pengolahan vannamei kemasan pack
mentah.
1.
Pemotongan kepala udang.
2.
Pencucian udang vannamei yaitu pembersihan
bagian luar dari setiap sisi, biasanya menggunakan air yang mengalir.
3.
Penyortiran udang berdasarkan size yang
diinginkan.
4.
Pembersihan kotoran udang dan pemisahan kulit.
5.
Penyokingan (Soaking) biasa disebut penambahan
berat akibat penyusutan suatu produk. Untuk udang ketika melalui proses
pengolahan biasanya mengalami penurunan berat dan untuk mengantisipasi tersebut
dilakukan proses soaking, dimana udang ditaruh dalam wadah yang berisi air dan
campuran chemical diaduk dalam satu wadah dengan adukan dan waktu yang telah
ditentukan.
5.
Hasil Pengolahan Sumber Daya Alam
(SDA)
Hasil
pengolah diatas dipacking dan divacum, isi per pack tergantung pemasaran yang
diinginkan dari beratnya dan isi per pack nya.
Kemasan
bisa menggunakan sterefoam maupun plastik dengan ketebalan yang beragam
tergantung sesuai keinginan. Dan untuk ketahanan dalam jangka waktu yang lama
disarankan menggunakan polybag.
6.
Pembekuan Hasil Pengolahan
Pembekuan hasil pengolahan disini berbeda dengan pembekuan yang diawal
karena tahap ini merupakan tahapan yang sangat penting untuk ketahanan produk
olahan. Ada 2 jenis pembekuan untuk tahapan ini yaitu :
1.
Mengevaporasi dan mengkompresi refrigerant dalam
satu siklus
2.
Mengkontakkan langsung dengan bahan makanan
dengan zat liquid cair.
7.
Penyimpanan Hasil Pengolahan
Tahapan
akhir penyimpanan produk disimpan didalam cool room seperti yang dijelaskan
diawal yaitu menjaga suhu agar produk tetap awet sampai penjualan ditentukan. Sama
halnya penyimpanan produk sebelum pengolahan dimana hasil olahan masih juga
berupa produk mentah dan range suhu pun kurang lebih sama antara - 180 sampai
- 220 Celcius.
Demikian artikel pengolahan proses udang vannamei di industri yang bisa saya sampaikan. dukung terus artikel yang saya buat, dukungan anda membuat imajinasi kami semakin luas dalam pembuatan artikel. Next artikel yang saya buat adalah pembahasan dari equipment alat bagaimana cara pembukan produk udang menggunakan sistem refrigeration.
Demikian artikel pengolahan proses udang vannamei di industri yang bisa saya sampaikan. dukung terus artikel yang saya buat, dukungan anda membuat imajinasi kami semakin luas dalam pembuatan artikel. Next artikel yang saya buat adalah pembahasan dari equipment alat bagaimana cara pembukan produk udang menggunakan sistem refrigeration.
Siiippp👌 Makasih infonya.....
BalasHapusBisakah sya minta nomor hp utk bagian suplayernya.. Sya ada tmbk dr lampung, bisa wa sya di 082123639441
BalasHapus